Jumat, 30 Desember 2016

Resensi: Bijak dalam Mengelola Cinta

Judul Buku: Bingkai Kasih Khazanah Jiwa
Penulis: Kazuhana El Ratna Mida
Penerbit: Quanta
Cetakan: I, September 2016
Tebal Buku: 132 halaman
ISBN: 978-602-02-9217-5

Pada hakikatnya, cinta merupakan anugerah Tuhan yang bersifat fitrah. Sebentuk rasa yang akan membawa pemiliknya pada ketentraman batin dan kebaikan hidup jika dikelola dengan cara yang benar. Menjadikan cinta tetap terjaga dan terealisasikan sesuai aturan agama.
Bingkai Kasih Khazanah Jiwa, hadir di tengah maraknya golongan muda-mudi yang gemar mengumbar perasaan dan memuja cinta. Kurangnya ilmu, hingga terkadang membuat cinta menjadi salah arah, lalu membutakan mata hati, dan berakhir dengan penyesalan. Buku yang akan mengajak pembacanya untuk lebih cerdas dan bijak dalam me-manage hati. Agar nantinya perasaan tersebut berbuah keberkahan. Esensi dari buku ini, ialah cinta dalam sudut pandang Islam.

Pada bab Cinta Sebagai Anugerah, penulis mengungkapkan bahwa sejatinya, cinta  akan membuat si pencinta  menjadi lebih menghargai hidup. Hidup pun menjadi lebih semangat dan berwarna. Sedangkan cinta yang membuat merana, sedih, dan nelangsa adalah cinta yang berada dalam jalan yang salah (halaman 11). Bila rasa itu hanya berdampak pada kerisauan, kesedihan yang berlarut, segeralah perbaiki niat dan mohon petunjuk-Nya.

Cinta bisa hadir kapan dan di mana saja. Tidak bisa diprediksi, namun bisa dideteksi. Biasanya diawali dengan pandangan mata. Ketertarikan fisik, atau bisa juga karena baiknya kepribadian seseorang. Kenali pula ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta, di antaranya: suka memandang orang yang dicintai, malu bahkan salah tingkah jika orang yang dicintai menemuinya, banyak membicarakan dan menyebutkan orang yang dicintai, selalu ingin dekat dengan orang yang dicintai, dan beberapa ciri lain yang dikupas dalam buku ini.

Setelah mengenal cirinya, dan mungkin saja ciri tersebut ada pada diri, sebagai seorang muslim ada baiknya untuk menggali lebih jauh pengetahuan tentang batasan-batasan apa yang harus dipahami perihal mencintai.

Jangan jadi buta karena cinta. Deteksi dengan segera agar tidak salah bertindak. Sebab bila dibiarkan dan tumbuh mengakar tanpa ada pegangan yang kuat, bisa menjadi bencana. Bahkan sumber dosa bila tidak mengarah pada kebaikan dan keridaan-Nya (halaman 26-27). Pahami dampak negatif yang ditimbulkan akibat cinta buta yang sudah jelas merugikan.

Imam Al-Ghazali berpendapat, bahwa cinta tak akan tercapai kecuali dengan pemahaman (makrifat). Sementara itu, pemahaman tidak akan tercapai melainkan dengan pemaknaan (tafakur). Pemaknaan dan pemahaman akan cinta, nantinya bermuara pada satu tujuan yakni surga. Maka sudah selayaknya manusia mencintai sesamanya karena Allah (halaman 57).

Di bab lainnya, juga dijelaskan mengenai jenis-jenis cinta, cara me-manage cinta agar berbuah berkah, kemudian membingkainya dengan khazanah jiwa yang membuat hati tentram dan penuh suka cita.

Penuturannya yang santai,  berhikmah, dan berisikan uraian-uraian mencerahkan menjadikan buku ini layak untuk disimak. Beragam tips yang terangkum di dalamnya bisa menjadi solusi dalam menghadapi beragam persoalan tentang cinta, bagaimana membangun fondasi keimanan lebih kokoh agar tidak mudah terjerumus pada kesalahan dalam pemaknaan cinta, yang tentunya bermanfaat untuk pembentukan karakter yang lebih unggul.[]

(Pernah dimuat di Kabar Madura, 20 Desember 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan mampir. Silakan tinggalkan jejak. ^_^